Fashion tidak lagi terbatas pada dunia nyata. Kini hadir fashion virtual, pakaian digital yang hanya ada di metaverse atau platform online.
Pengguna bisa membeli baju virtual untuk avatar mereka, bahkan koleksi eksklusif yang hanya diproduksi dalam jumlah terbatas. Beberapa brand besar seperti Gucci dan Balenciaga sudah masuk ke dunia ini.
Keunggulannya ada pada keberlanjutan. Karena tidak membutuhkan kain atau produksi fisik, fashion virtual lebih ramah lingkungan dibanding fast fashion.
Selain itu, fashion virtual memberi kebebasan penuh berekspresi. Orang bisa memakai pakaian yang tidak mungkin ada di dunia nyata, seperti gaun holografik atau jas bercahaya.
Namun, tren ini juga menimbulkan pertanyaan: apakah orang rela menghabiskan uang untuk pakaian yang tidak bisa disentuh?
Fakta menunjukkan, pasar fashion virtual tumbuh pesat. Koleksi digital sering terjual habis dalam hitungan menit, membuktikan bahwa nilai simbolis lebih penting daripada fisik.
Fashion virtual adalah pertemuan antara seni, teknologi, dan gaya hidup digital.
Di masa depan, mungkin lemari pakaian kita akan penuh dengan file, bukan kain.

