Di tengah stres kehidupan modern, banyak orang mencari pelarian bukan ke pusat hiburan, tetapi ke spiritual retreat—liburan yang fokus pada ketenangan batin.
Spiritual retreat biasanya berupa perjalanan ke tempat terpencil, seperti biara, gunung, atau pusat meditasi. Aktivitasnya meliputi yoga, doa, meditasi, hingga refleksi diri.
Bagi banyak orang, retreat ini menjadi cara melepaskan diri dari kebisingan dunia digital dan kembali ke esensi hidup.
Industri pariwisata merespons tren ini dengan menawarkan paket retreat yang terstruktur, lengkap dengan bimbingan guru spiritual.
Generasi milenial dan Gen Z semakin tertarik karena mereka mencari makna hidup yang lebih dalam, bukan hanya kesenangan sesaat.
Meski begitu, biaya retreat sering cukup tinggi, sehingga hanya kalangan tertentu yang bisa rutin melakukannya.
Namun, semakin banyak komunitas lokal kini menyediakan alternatif retreat dengan biaya terjangkau.
Spiritual retreat membuktikan bahwa liburan bukan hanya soal tubuh, tetapi juga jiwa yang perlu dirawat.
